Kontaktor tiga fase adalah komponen dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mengatur penghidupan dan pemutusan aliran listrik pada beban yang menggunakan daya tiga fasa. Kontaktor biasanya digunakan ketika persyaratan tegangan dan kapasitas daya untuk beban tersebut melampaui batasan yang dapat ditangani oleh komponen relay.
Kontaktor seringkali diterapkan pada motor yang digunakan dalam mesin-mesin industri atau pada motor AC tiga fasa yang memerlukan setidaknya 480 Volt antar fase agar dapat beroperasi.
Perangkat-perangkat seperti ini umumnya tidak mengandalkan saklar fisik seperti yang ditemukan dalam instalasi listrik rumah tangga. Sebaliknya, mereka menggunakan kontaktor yang bekerja dengan prinsip yang lebih sederhana, yaitu mengontrol sirkuit dengan arus dan tegangan yang lebih tinggi menggunakan sinyal tegangan rendah. Sinyal tegangan rendah ini dalam dunia industri dapat berupa mikrokontroler atau bahkan komputer.
Cara Memasang Kontaktor 3 Phase
Langkah Pertama
Langkah pertama untuk cara memasang kontaktor 3 phase adalah terlebih dahulu matikan daya listrik ke beban dengan kelistrikan 3 phase, motor listrik 3 phase memiliki 3 sumber phase dan 1 kabel netral. Warna kabel pun akan berbeda tergantung level tegangan pada masing masing kabel. Umumnya pada kelistrikan 3 phase, warna yang digunakan adalah hitam, merah dan biru. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Kapasitas arus kontaktor sesuai dengan beban motor listrik
- Thermal Overload Relay atau Relay Overcurrent jika diperlukan
- Kabel listrik pastikan sesuaikan dengan rating daya pada motor listrik
Baca Juga : Cara Pasang Set Top Box ke TV LED dan Tabung 2023
Langkah Kedua
Sebelum melakukan pemasangan, matikan terlebih dahulu sumber daya untuk motor listrik dan sistem kelistrikan di sekitar area pemasangan kontaktor.
Langkah Ketiga
Pemasangan kabel listrik dari sumber daya ke kontaktor dengan memperhatikan urutan kabel Fase (R,S,T) yang sesuai pada label di kontaktor. Pastikan kabel Netral (jika ada) jangan sampai tertukar dengan terminal fase.
Langkah Keempat
Hubungkan terminal pada keluaran dari kontaktor ke terminal pada motor listrik, perhatikan urutan kabel fase R,S,T dan netral (jika ada). Pada tahap ini sudah bisa dipasangkan Thermal Overload Relay atau Relay Overcurrent jika memang diperlukan.
Langkah Kelima
Verifikasi koneksi dan ukur dengan multimeter untuk memastikan koneksi sudah sesuai dan tidak ada resistansi koneksi. Pada tahap ini pastikan juga setiap koneksi terminal sudah terpasang dengan kuat
Jika semua langkah sudah dilakukan maka bisa dicoba menghidupkan sumber daya dan cek apakah kinerja motor listrik berfungsi dengan baik.
Lakukan juga pengukuran tegangan baik pada kontaktor maupun pada terminal di motor listrik apakah sudah sesuai atau belum. Titik pengukuran bisa pada tegangan antara fase R-S, S-T, dan R-T, tegangan antar fase seperti ini biasanya memiliki nilai yang hampir sama.
Nilai tegangan yang terukur juga akan bergantung pada konfigurasi yang digunakan bisa berupa sistem 3 fase dengan tipe STAR atau bisa juga dengan tipe DELTA.
Kelebihan Motor Listrik dengan menggunakan Kontaktor
Terdapat beberapa kelebihan jika menggunakan kontaktor pada motor listrik yaitu :
- Kontaktor memungkinkan kontrol yang lebih baik yaitu penggunaanya bisa dikembangkan dengan mikrokontroller ataupun komputer sehingga terintegrasi dengan sistem yang ada.
- Motor listrik yang menggunakan kontaktor mendapat perlindungan yang lebih baik karena memungkinkan untuk dipasang pengaman suhu atau bisa juga relai overcurrent. Keduanya berfungsi mengamankan motor dari beban berlebih
- Penggunaan Motor listrik menjadi lebih fleksibel karena bisa mengendalikan motor dalam berbagai operasi yang diperlukan misalnya, pengendalian kecepatan, arah putaran bahkan pengendalian torsi.
Namun demikian cara pasang kontaktor motor 3 phase ini harus sesuai dengan pedoman standard instalasi sehingga diperlukan tenaga instalatir yang sudah menguasai prosedur dengan benar.